Obat Topikal yang Langsung Meresap ke Aliran Darah
Dalam dunia medis, terdapat metode pengobatan baru yang dapat memberikan efek sistemik hanya dengan mengoleskan obat pada kulit. Metode ini dikenal sebagai sediaan topikal lewat kulit yang tujuannya efek sistemik. Sediaan ini memiliki keunggulan dibandingkan obat oral, seperti efek yang lebih cepat dan menghindari efek samping pada saluran pencernaan.
Penggunaan sediaan topikal lewat kulit ditujukan untuk kondisi tertentu yang memerlukan pengobatan sistemik, seperti nyeri, peradangan, dan infeksi. Zat aktif dalam obat ini dirancang untuk dapat menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah, sehingga dapat memberikan efek yang sama efektifnya dengan obat yang diminum atau disuntikkan.
Beberapa contoh sediaan topikal lewat kulit yang tujuannya efek sistemik antara lain:
Penggunaan sediaan topikal lewat kulit yang tujuannya efek sistemik harus dilakukan sesuai petunjuk dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Pemilihan jenis obat dan dosis yang tepat sangat penting untuk menghindari efek samping dan mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.
Ada Beberapa Sediaan Topikal Lewat Kulit yang Tujuannya Efek Sistemik
Patch adalah sediaan topikal yang ditempelkan ke kulit. Patch melepaskan obat secara perlahan melalui kulit ke dalam aliran darah. Patch digunakan untuk memberikan obat secara terus menerus selama berjam-jam atau berhari-hari. Contoh patch yang memberikan efek sistemik adalah patch nikotin yang digunakan untuk membantu orang berhenti merokok.
Transdermal
Transdermal adalah sediaan topikal yang dioleskan ke kulit dan menembus kulit ke dalam aliran darah. Transdermal digunakan untuk memberikan obat secara terus menerus selama berjam-jam atau berhari-hari. Contoh transdermal yang memberikan efek sistemik adalah gel nitrogliserin yang digunakan untuk mengobati angina.
Semprotan hidung adalah sediaan topikal yang disemprotkan ke hidung. Semprotan hidung digunakan untuk memberikan obat langsung ke hidung atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di hidung. Contoh semprotan hidung yang memberikan efek sistemik adalah semprotan fluticasone yang digunakan untuk mengobati alergi dan asma.
Tetes Mata
Tetes mata adalah sediaan topikal yang diteteskan ke mata. Tetes mata digunakan untuk memberikan obat langsung ke mata atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di mata. Contoh tetes mata yang memberikan efek sistemik adalah tetes mata timolol yang digunakan untuk mengobati glaukoma.
Inhaler adalah sediaan topikal yang dihirup ke paru-paru. Inhaler digunakan untuk memberikan obat langsung ke paru-paru atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di paru-paru. Contoh inhaler yang memberikan efek sistemik adalah inhaler salmeterol yang digunakan untuk mengobati asma.
Injeksi Subkutan
Injeksi subkutan adalah sediaan topikal yang disuntikkan di bawah kulit. Injeksi subkutan digunakan untuk memberikan obat secara langsung ke daerah suntikan atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di daerah suntikan. Contoh injeksi subkutan yang memberikan efek sistemik adalah injeksi insulin yang digunakan untuk mengobati diabetes.
Tablet sublingual adalah sediaan topikal yang ditempatkan di bawah lidah. Tablet sublingual digunakan untuk memberikan obat langsung ke selaput lendir di bawah lidah atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di bawah lidah. Contoh tablet sublingual yang memberikan efek sistemik adalah tablet nitrogiserin yang digunakan untuk mengobati angina.
Supositoria
Supositoria adalah sediaan topikal yang dimasukkan ke dalam rektum atau vagina. Supositoria digunakan untuk memberikan obat secara langsung ke rektum atau vagina atau untuk memberikan obat secara sistemik melalui pembuluh darah di rektum atau vagina. Contoh supositoria yang memberikan efek sistemik adalah supositoria indometasin yang digunakan untuk mengobati radang sendi.
Implan
Implan adalah sediaan topikal yang dimasukkan di bawah kulit atau di dalam tubuh. Implan digunakan untuk memberikan obat secara terus menerus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Contoh implan yang memberikan efek sistemik adalah implan kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Infus intravena adalah sediaan topikal yang disuntikkan ke dalam vena. Infus intravena digunakan untuk memberikan obat secara langsung ke aliran darah. Infus intravena digunakan untuk memberikan obat secara terus menerus atau untuk memberikan obat dalam dosis tinggi. Contoh infus intravena yang memberikan efek sistemik adalah infus heparin yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.