<strong>Pembelajaran Daring Terhambat, Guru Kurang Mahir Teknologi
Sejak pandemi COVID-19 melanda, pembelajaran daring menjadi andalan untuk memastikan kelancaran pendidikan. Namun, ternyata masih banyak guru yang kurang mahir menggunakan teknologi, sehingga penyampaian materi saat daring menjadi sangat terbatas.
Akibatnya, siswa merasa kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan. Mereka tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan guru, dan bahan ajar yang diberikan pun terbatas. Hal ini tentu saja menghambat proses belajar dan pengembangan siswa.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak sekolah perlu:
Dengan demikian, guru dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran daring. Siswa pun dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas meski dalam kondisi terbatas.
Beberapa Guru Saya Masih Kurang Mahir dalam Penggunaan Teknologi Sehingga Penyajian Materi Saat Daring Sangat Terbatas
Pengantar
Pembelajaran daring telah menjadi alternatif utama selama pandemi COVID-19. Namun, beberapa guru masih mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi, sehingga berdampak pada penyajian materi yang terbatas.
Kendala Guru dalam Penggunaan Teknologi
Kurangnya keahlian teknis merupakan kendala utama bagi guru yang kurang mahir dalam menggunakan teknologi. Mereka kesulitan mengoperasikan perangkat lunak, mengunggah materi, dan berinteraksi dengan siswa secara virtual. Hal ini membatasi kemampuan mereka dalam menyampaikan materi secara efektif.
Pengalaman Pribadi
Saya pernah mengalami sendiri keterbatasan penyajian materi saat daring karena guru yang kurang mahir dalam menggunakan teknologi. Guru tersebut kesulitan mengunggah materi ke platform daring dan sering mengalami kendala teknis. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi terhambat dan siswa kesulitan memahami materi.
Dampak pada Proses Pembelajaran
Penggunaan teknologi yang terbatas menghambat penyampaian materi yang komprehensif dan interaktif. Siswa hanya dapat menerima materi dalam bentuk teks atau presentasi statis, tanpa kesempatan untuk terlibat dalam diskusi atau aktivitas yang lebih menarik. Hal ini mengurangi keterlibatan siswa dan berdampak negatif pada hasil belajar.
Kendala Aksesibilitas
Keterbatasan teknologi juga membatasi aksesibilitas materi pembelajaran bagi siswa yang mengalami hambatan tertentu. Misalnya, siswa dengan gangguan penglihatan kesulitan membaca materi teks yang tidak dapat diakses. Guru yang kurang mahir dalam menggunakan teknologi mungkin tidak menyadari atau tidak dapat mengatasi hambatan ini.
Perlu Peningkatan Keterampilan Guru
Untuk mengatasi kendala ini, diperlukan peningkatan keterampilan guru dalam penggunaan teknologi. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, lokakarya, atau bimbingan dari rekan kerja yang lebih mahir. Dengan meningkatkan kompetensi guru, penyajian materi saat daring dapat menjadi lebih efektif dan menarik.
Dukungan dari Sekolah
Selain pelatihan, sekolah juga perlu memberikan dukungan kepada guru dalam menggunakan teknologi. Hal ini dapat berupa penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai, serta layanan bantuan teknis yang responsif. Dukungan dari sekolah akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi guru untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka.
** Kolaborasi dengan Orang Tua**
Orang tua juga dapat berperan dalam mendukung penggunaan teknologi oleh guru. Mereka dapat membantu siswa mengakses materi pembelajaran di rumah dan memberikan bantuan teknis bila diperlukan. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa akan menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih efektif.
Kesimpulan
Beberapa guru yang masih kurang mahir dalam penggunaan teknologi menjadi kendala dalam penyajian materi saat daring. Kendala ini berdampak negatif pada proses pembelajaran, aksesibilitas, dan keterlibatan siswa. Diperlukan peningkatan keterampilan guru, dukungan dari sekolah, dan kolaborasi dengan orang tua untuk mengatasi kendala ini dan menciptakan lingkungan pembelajaran daring yang optimal.
[Image: Guru sedang mengajar secara daring dengan menggunakan laptop]
.