Info Sekolah
Monday, 04 Nov 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMK Muhammadiyah 3 Weleri

Sultan Hebat Usir Portugis dari Maluku

Diterbitkan : - Kategori : Tutorial
Sultan Hebat Usir Portugis dari Maluku

<strong>Bangsa Portugis Berhasil Diusir dari Maluku oleh Sultan Ternate Ke-2

Perebutan kekuasaan di Maluku menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah Indonesia. Kedatangan bangsa Portugis yang awalnya disambut baik, lambat laun berubah menjadi sebuah petaka bagi masyarakat Maluku. Eksploitasi rempah-rempah oleh Portugis beserta perlakuan semena-mena yang mereka lakukan, memicu perlawanan heroik dari rakyat Maluku.

Bangsa Portugis yang telah menguasai Maluku selama hampir setengah abad, akhirnya berhasil diusir oleh rakyat Maluku di bawah kepemimpinan Sultan Hairun, Sultan Ternate ke-2. Perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Hairun ini dikenal dengan Perang Pare-Pare. Perang ini berlangsung selama bertahun-tahun dan menelan banyak korban jiwa.

Keberhasilan rakyat Maluku dalam mengusir bangsa Portugis menjadi bukti keberanian dan persatuan mereka dalam menghadapi penjajah. Sultan Hairun, sebagai pemimpin perlawanan, memainkan peran penting dalam membangkitkan semangat juang rakyat Maluku. Perjuangan heroik ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan.

Peristiwa pengusiran bangsa Portugis dari Maluku oleh Sultan Hairun menjadi bukti keberanian dan perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan tanah airnya. Perjuangan ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Bangsa Portugis Berhasil Diusir dari Maluku oleh Sultan Hairun

Pendahuluan

Bangsa Portugis yang pertama kali datang ke Maluku pada tahun 1512, berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut selama hampir setengah abad. Namun, pada tahun 1570, Sultan Hairun dari Kesultanan Ternate berhasil mengusir bangsa Portugis dari Maluku.

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Bangsa Portugis tiba di Maluku pada tahun 1512 di bawah pimpinan Francisco Serrão. Mereka disambut baik oleh Sultan Bayanullah dari Kesultanan Ternate, yang memberikan mereka izin untuk membangun benteng di Ternate. Sejak saat itu, bangsa Portugis mulai menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, terutama cengkeh dan pala.

Penguasaan Portugis atas Maluku

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Selama hampir setengah abad, bangsa Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Mereka mendirikan benteng-benteng di berbagai tempat, seperti Ternate, Tidore, dan Ambon. Bangsa Portugis juga menerapkan sistem monopoli perdagangan, yang memaksa penduduk Maluku untuk menjual rempah-rempah mereka hanya kepada Portugis.

Kebangkitan Sultan Hairun

Sultan Hairun naik takhta sebagai Sultan Ternate pada tahun 1535. Ia adalah sosok yang kuat dan berwibawa, serta tidak ingin tunduk kepada kekuasaan Portugis. Sultan Hairun mulai membangun kekuatan militernya dan menjalin aliansi dengan kerajaan-kerajaan tetangga.

Perlawanan Sultan Hairun

Perlawanan Sultan Hairun

Pada tahun 1565, Sultan Hairun memimpin pemberontakan melawan bangsa Portugis. Pertempuran sengit terjadi di benteng Portugis di Ternate, yang akhirnya berhasil direbut oleh pasukan Sultan Hairun. Bangsa Portugis pun terpaksa mundur dari Ternate.

Pengusiran Bangsa Portugis dari Maluku

Setelah berhasil merebut benteng Portugis di Ternate, Sultan Hairun melanjutkan perjuangannya untuk mengusir bangsa Portugis dari Maluku. Ia menjalin aliansi dengan Kesultanan Tidore dan Ambon, serta mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan di Jawa dan Sulawesi.

Pengusiran Bangsa Portugis dari Maluku

Pada tahun 1570, pasukan gabungan Kesultanan Ternate, Tidore, dan Ambon, serta para pendukungnya, berhasil mengusir bangsa Portugis dari Maluku. Bangsa Portugis meninggalkan benteng-benteng mereka dan mundur ke arah barat.

Dampak Pengusiran Bangsa Portugis

Pengusiran bangsa Portugis dari Maluku merupakan kemenangan besar bagi Sultan Hairun dan rakyat Maluku. Peristiwa ini mengakhiri monopoli perdagangan Portugis dan mengembalikan kedaulatan Maluku kepada penduduk aslinya. Kemenangan ini menjadi simbol perlawanan rakyat Maluku terhadap penjajahan asing.

Penutup

Pengusiran bangsa Portugis dari Maluku oleh Sultan Hairun merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan keberanian dan semangat juang rakyat Maluku dalam mempertahankan kebebasan dan kedaulatan mereka dari penjajah asing.

.

@2024